Thursday, 17 November 2016

MANAJEMENT PROYEK

MANAJEMEN PROYEK


Assalamuallaikum wr.wb

bertemulagi dengan saya, disini saya akan membagikan tentan manajemen proyek



A.Pengertian

  Manajemen proyek adalah sebuah disiplin keilmuan dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan (menjalankan serta pengendalian), untuk dapat mencapai tujuan-tujuan proyek. Proyek adalah sebuah kegiatan yang bersifat sementara yang telah ditetapkan awal pekerjaannya dan waktu selesainya (dan biasanya selalu dibatasi oleh waktu, dan seringkali juga dibatasi oleh sumber pendanaan), untuk mencapai tujuan dan hasil yang spesifik dan unik,[1] dan pada umumnya untuk menghasilkan sebuah perubahan yang bermanfaat atau yang mempunyai nilai tambah. Proyek selalu bersifat sementara atau temporer dan sangat kontras dengan bisnis pada umumnya (Operasi-Produksi)[2], dimana Operasi-Produksi mempunyai sifat perulangan (repetitif), dan aktifitasnya biasanya bersifat permanen atau mungkin semi permanen untuk menghasilkan produk atau layanan (jasa/servis). Pada prakteknya, tipe manajemen pada kedua sistem ini sering berbeda, dengan kemampuan teknis dan keputusan manajemen strategis yang spesifik.

Prinsip umum menurut George R. Terry telah merumuskan fungsi
fungsi tersebut sebagai POAC (Planning,
Organizing, Actuating dan Controlling).

  1.  Planning adalah proses yang secara sistematis mempersiapkan kegiatan guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Kegiatan diartikan sebagai kegiatanyang dilakukan dalam rangka pekerjaan konstruksi, baik yang menjaditanggung jawab pelaksana (kontraktor) maupun pengawas(konsultan).Kontraktor maupun konsultan, harus mempunyai konsep planning” yang tepat untuk mencapai tujuan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.Pada proses planning perlu diketahui hal-hal sebagai berikut :
  •  Permasalahan yang terkait dengan tujuan dan sumber daya yang
    tersedia.
  • Cara mencapai tujuan dan sasaran dengan memperhatikan sumber daya
    yang tersedia.
  • Penerjemahan rencana kedalam program-program kegiatan yang
    kongkrit.
  • Penetapan jangka waktu yang dapat disediakan guna mencapai tujuan
    dan sasaran.
 2.Organizing (Pengorganisasian)
Organizing (pengorganisasian kerja) dimaksudkan sebagai pengaturan atas suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang, dipimpin oleh pimpinan kelompok dalam suatu wadah organisasi. Wadah organisasi ini menggambarkan hubungan-hubungan struktural dan fungsional yang diperlukan untuk menyalurkan tanggung jawab, sumber daya maupun data.
  • Dalam proses manajemen, organisasi berfungsi untuk :
  1. menjamin terpeliharanya koordinasi dengan baik.
  2. membantu pimpinannya dalam menggerakkan fungsi-fungsi manajemen.
  3. mempersatukan pemikiran dari satuan organisasi yang lebih kecil yang berada di dalam kordinasinya.

  • Dalam fungsi organizing, koordinasi merupakan mekanisme hubungan struktural maupun fungsionalyang secara konsisten harus dijalankan. Koordinasi dapat dilakukan melalui mekanisme :
  1.  koordinasi vertikal (menggambarkan fungsi komando),
  2. koordinasi horizontal (menggambarkan interaksi satu level); dan
  3. koordinasi diagonal (menggambarkan interaksi berbeda level tapi di luar fungsi komando).
  • Koordinasi vertikal dan bersifat hirarkis : 
  1. Pelaksana Konstruksi : koordinasi antara General Superintendant dengan Material Superintendant atau dengan Construction Engineer atau dengan Equipment Superintendant.
  2. Field Supervision Team, koordinasi antara Site Engineer dengan Quantity Engineer atau dengan Quality Engineer merupakan koordinasi vertikal dan bersifat hirarkis.
  • Koordinasi horizontal dan bersifat satu level :
  1. Pelaksanaan konstruksi, koordinasi antara Material Superintendant dengan Construction Engineer atau dengan Equipment Superintendant merupakan.
  2. Field Supervision Team, koordinasi antara Quantity Engineer atau dengan Quality Engineer merupakan koordinasi horizontal dan bersifat satu level.
  • Koordinasi diagonal :
Koordinasi antara General Superintendant dengan Site Engineer merupakan koordinasi horizontal dan bersifat satu level, sedangkan koordinasi antara Kepala Satuan Kerja Pekerjaan Civil Works dengan General Superintendant atau dengan Site Engineer merupakan koordinasi vertikal.

3.Actuating (Penggerakan)
Actuating diartikan sebagai fungsi manajemen untuk menggerakkan orang yang tergabung dalam organisasi agar melakukan kegiatan yang telah ditetapkan di dalam planning. Pada tahap ini diperlukan kemampuan pimpinan kelompok untuk menggerakkan; mengarahkan; dan memberikan motivasi kepada anggota
kelompoknya untuk secara bersama-sama memberikan kontribusi dalam menyukseskan manajemen proyek mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Berikut ini beberapa metoda mensukseskan “actuating” yang
dikemukakan oleh George R. Terry, yaitu:
  • Hargailah seseorang apapun tugasnya sehingga ia merasa
    keberadaannya di dalam kelompok atau organisasi menjadi penting.
  • Instruksi yang dikeluarkan seorang pimpinan harus dibuat dengan
    mempertimbangkan adanya perbedaan individual dari pegawainya,
    hingga dapat dilaksanakan dengan tepat oleh pegawainya.
  • Perlu ada pedoman kerja yang jelas, singkat, mudah difahami dan
    dilaksanakan oleh pegawainya.
  • Lakukan praktek partisipasi dalam manajemen guna menjalin kebersamaan dalam penyelenggaraan manajemen, hingga setiap pegawai dapat difungsikan sepenuhnya sebagai bagian dari organisasi.
4.Controlling (Pengendalian)
Controlling diartikan sebagai kegiatan guna menjamin pekerjaan yang telah
dilaksanakan sesuai dengan rencana. Didalam manajemen proyek jalan
atau jembatan, controlling terhadap pekerjaan kontraktor dilakukan oleh
konsultan melalui kontrak supervisi, dimana pelaksanaan pekerjaan
konstruksinya dilakukan oleh kontraktor. Pengawas Umum (General
Superintendat) berkewajiban melakukan Pengendalian (secara berjenjang)
terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh staf di bawah kendalinya yaitu Site
Administration, Quantity Surveyor, Materials Superintendant, Construction
Engineer, dan Equipment Engineer untuk memastikan masing-masing staf
sudah melakukan tugasnya dalam koridor “jaminan kualitas (quality
assurance)”. Sehingga, tahap-tahap pencapaian sasaran sebagaimana
direncanakan dapat dipenuhi.

Ruang lingkup kegiatan controlling mencakup pengawasan atas
seluruh aspek pelaksanaan rencana, antara lain adalah:
  • Produk pekerjaan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif
  • Seluruh sumber-sumber daya yang digunakan (manusia, uang ,
    peralatan, bahan)
  • Prosedur dan cara kerjanya
  • Kebijaksanaan teknis yang diambil selama proses pencapaian
    sasaran. 

B.Latar belakng

Dalam bekerja kita itu harus memiliki tujuan yang jelas dan kita itu harus memiliki perencanaan yang matang dengan kata lain dalam bekerja kita itu harus memahami tentang manajement proyek itu.

C.Maksud dan tujuan

Maksud dan tujuannya adalah supaya kita dalam bkerja itu memiliki tujuan yang jelas.


D.Jangka waktu pelaksanaan

Dalam membahas manajement proyek ini memakan waktu sekitar 2 jam - 2 setengah jam.
E.Alat dan bahan
  1. ebook KONSEP MANAJEMEN PROYEK DI BIDANG IT.
  2. Laptop/komputer

F.Hasil yang didapatkan

Setelah mempelajari tentang manajemen proyek saya semakin terarah dan mengerti tujuan apa yang harus dicapai


G.Kesimpulan

Jadi kesimpulannya manajemen proyek itu diperlukan dalam bekerja karena untuk menentukan tujuannya.


H.Referensi
  •  https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_proyek
  •  Ebook KONSEP MANAJEMEN PROYEK DI BIDANG IT.


EmoticonEmoticon